PERSIS menjamu Dewa United dalam laga lanjutan ajang pramusim Piala Presiden 2022 yang dimainkan di Stadion Manahan pada Jum’at (24/6) sore. Pada partai ketiga penyisihan grup ini PERSIS kembali gagal meraih kemenangan dan menelan hasil imbang kedua kalinya setelah pertandingan berakhir dengan kedudukan sama kuat 1-1.
Rotasi pemain kembali dilakukan oleh PERSIS pada pertandingan kali ini dengan memainkan Gerrard Artigas, Eky Taufiq, Kevin Gomes, Sutanto Tan dan Arapenta Poerba yang tidak dimainkan pada laga sebelumnya. 4 menit laga dimulai, PERSIS langsung menekan melalui penetrasi yang dilakukan oleh Jauhari dari sisi kanan pertahanan Dewa United, Gerard Artigas yang berada di dalam kotak penalti berhasil melakukan sambaran melalui sundulan namun bola masih melambung di atas mistar gawang.
Tak berselang lama, berawal set piece yang dilakukan Arapenta dari sisi kanan penyerangan berhasil melihat Fabiano yang berada di dalam kotak penalti. Umpan tersebut tidak disia-siakan oleh Fabiano menjadi sebuah gol dan berhasil membuat PERSIS unggul 1-0 di menit ke-8. Setelah gol tersebut, tidak adanya perubahan skor hingga paruh pertama usai dengan keunggulan PERSIS.
Awal babak kedua dimulai dengan dimasukkannya dua amunisi tambahan lini serang bagi PERSIS. Alexis Messidoro melakoni laga perdana dengan menggantikan Arapenta, lalu Samsul juga turut masuk dengan menggantikan Alfath Fathier. Pergantian di awal babak kedua hampir saja membuahkan hasil setelah Messidoro yang terlepas dari penjagaan di menit 54 melakukan terobosan menuju Artigas. Namun eksekusi Artigas masih dapat diamankan oleh lini pertahanan Dewa United.
Memasuki menit 70, Dewa United berhasil menyamakan kedudukan melalui sepakan Miftah Sani di depan gawang. Melalui serangan dari sisi kanan, Miftah Sani berhasil mengontrol bola dan mengelabui lini pertahanan Laskar Sambernyawa. Tak ada tambahan gol di sisa waktu yang ada menyudahi laga berakhir imbang 1-1, sekaligus membuat PERSIS belum dapat meraih satu kemenangan pun di ajang pra musim Piala Presiden 2022.
Setelah pertandingan, Jacksen F. Tiago memberikan komentarnya mengenai tim asuhan miliknya. Jacksen terus mencoba untuk melakukan perubahan pada setiap pertandingan yang ada. Menurutnya hal ini untuk menemukan kerjasama tim yang baik dan memberikan kesempatan bermain terhadap semua pemain yang ada, “Kita sudah bermain semaksimalnya, namun kita tidak mampu menjaga konsistensi dalam permainan. Menurut saya masih menjadi sesuatu yang wajar karena saya mencoba untuk melakukan banyak perubahan di dalam tim. Ini juga tak lepas dari beberapa keputusan yang saya ambil,” terangnya.
Menanggapi komentar yang datang untuk pemain asing di dalam timnya, Jacksen beranggapan bahwa mereka masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan gaya sepak bola Indonesia. Menurutnya mereka masih membutuhkan waktu untuk terus berlatih dan meningkatkan kerjasama dengan pemain yang sudah ada.
“Saya pernah menjadi pemain asing dan merasakan adaptasi terlebih dahulu terhadap culture sepak bola di Indonesia. Pemain asing kita hanya perlu latihan bersama dengan komposisi tim yang lain. Mereka pasti memiliki potensi untuk bekerjasama dengan baik bersama pemain yang sudah ada. Dengan materi yang kita punya, saya yakin tim ini dapat menjadi tim yang sangat kuat dan kompetitif (pada ajang Liga 1).”
Jacksen sangat menghormati terhadap seluruh pihak yang berekspektasi mereka meraih kemenangan. Namun ia secara tegas menyatakan bahwa tidak ada satupun yang bermain tidak sepenuh hati di dalam tim asuhan miliknya, “saya sangat berterimakasih kepada semua yang berekspektasi kita untuk meraih kemenangan. Saya tahu kalian (supporter) pasti kecewa, namun saya selalu bersama mereka dan saya tahu apa yang bisa mereka berikan. Tidak ada satupun yang ada di dalam tim ini bermain dengan setengah-setengah,” tegasnya.
Senada dengan Jacksen, Irfan Jauhari juga mengatakan bahwa ia dan pemain lainnya selalu bermain secara maksimal dan berusaha sebaik-baiknya di setiap pertandingan, “kita sebagai pemain selalu berusaha keras di setiap pertandingan. Kita selalu bermain dengan sebaik mungkin demi lambang di dada,” tutupnya.