Sepakbola sejatinya adalah bahasa pemersatu, dan rivalitas hanya berlaku selama 90 menit di lapangan.
PERSIS mengecam segala tindak kekerasan yang terjadi atas nama sepakbola, karena mencederai nilai dan prinsip dari klub yang didirikan sebagai alat perjuangan yang berlandaskan asas kemanusiaan.
Klub mendukung dan mengawal segala proses hukum yang berlaku pasca insiden kekerasan terhadap staf ofisial PERSIB, agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan sepakbola kembali menjadi bahasa pemersatu yang merekatkan sekat-sekat pembeda atas nama kemanusiaan.